Konsep risiko Saham tidak terlepas kaitannya dengan return saham, karena investor selalu
mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi yang
dihadapinya. Return saham merupakan penghasilan yang diperoleh selama periode
investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan dalam bentuk saham.
![]() |
Foto: Illustrasi |
Secara praktis, tingkat pengembalian suatu investasi adalah persentase
penghasilan total selama periode inventasi dibandingkan harga beli investasi tersebut.
Menurut Brigham et al. (1999), pengertian dari return adalah ìmeasure the financial
performance of an investmentî.
Fuller & Farrel (1998) mendefinisikan return sebagai: ìReturn as benefit which related with owner that includes cash dividend last
year which is paid, together with market cost appreciation or capital gain which is
realization in the end of the yearî.
Menurut Jones (2000) ìreturn is yield dan capital
gain (loss):
- Yield, yaitu cash flow yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham (dalam bentuk deviden),
- Capital gain (loss), yaitu selisih antara harga saham pada saat pembelian dengan harga saham pada saat penjualan.
Hal tersebut diperkuat oleh Francis (1998) yang menyatakan bahwa ìReturn
from investment security is cash flow and capital gain/lossî. Berdasarkan pendapat
yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya,
yang terdiri dari deviden dan capital gain/loss. Deviden merupakan keuntungan
perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam suatu periodik tertentu.
Capital gain/loss dalam suatu periode merupakan selisih antara harga saham semula
(awal periode dengan harganya di akhir periode). Bila harga saham pada akhir
periode lebih tinggi dari harga awalnya, maka dikatakan investor memperoleh capital
gain, sedangkan bila yang terjadi sebaliknya maka investor dikatakan memperoleh
capital loss.
Menurut return saham dibedakan menjadi dua:
- Return realisasi merupakan return yang telah terjadi,
- Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.
Untuk melakukan investasi dalam bentuk saham diperlukan analisis untuk
mengukur nilai saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Tujuan
analisis fundamental adalah menentukan apakah nilai saham berada pada posisi
undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue bilamana return saham
di pasar saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang seharusnya, demikian juga
sebaliknya. Dapat dikatakan bahwa untuk memperkirakan return saham dapat
menggunakan analisa fundamental yang menganalisa kondisi keuangan dan ekonomi
perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
Analisanya dapat meliputi trend
penjualan dan keuntungan perusahaan, kualitas produk, posisi persaingan perusahaan
di pasar, hubungan kerja pihak perusahaan dengan karyawan, sumber bahan mentah,
peraturan-peraturan perusahaan dan beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi
nilai saham perusahaan tersebut. Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian
kinerja perusahaan, tentang efektivitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio
keuangan yang terbagi dalam empat kelompok, yaitu rasio likuiditas, aktivitas,
hutang, dan profitabilitas. Dengan analisis tersebut, para analisis
mencoba memperkirakan return saham di masa yang akan datang dengan
mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham
di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga
diperoleh taksiran return saham.
Ri = Return saham
Pt = Harga saham pada periode t
Pt-1 = Harga saham pada periode t-1