Genangan yang melanda perkotaan di musim hujan mengakibatkan kerugian besar baik
materiil, maupun lumpuhnya aktivitas bisnis dan sosial. Terjadinya genangan di perkotaan diakibatkan
oleh banyak faktor, di antaranya adalah menurunnya tingkat layanan sistem drainase perkotaan
sejalan dengan waktu ditambah adanya kegagalan pengelolaan drainase perkotaan. Dengan
demikian sistem drainase perkotaan yang ada perlu ditingkatkan fungsinya sehingga kembali seperti
semula atau mendekati semula sehingga dapat mengurangi genangan. Dalam kondisi seperti
saat ini dimana keuangan Pemerintah sangat terbatas, agar penanganan genangan menjadi efektif
dan efisien diperlukan adanya suatu alat untuk menentukan skala prioritas penanganan drainase
perkotaan yang sudah ada, yaitu untuk menetapkan jaringan drainase mana yang perlu segera diperbaiki
atau direhabilitasi. Sementara ini model yang dapat secara komprehensif untuk menilai
tingkat layanan drainase perkotaan belum ada, apalagi bila dikaitkan dengan penentuan skala prioritas
penanganan, sehingga tujuan penelitian ini adalah terciptanya suatu model yang dapat digunakan
untuk menilai tingkat layanan drainase perkotaan yang sekaligus berguna bagi penentuan
skala prioritas penanganan drainase perkotaan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
(ecodrain).
Penelitian direncanakan melalui enam tahapan. Pada penelitian tahap pertama ini
yang dilakukan adalah penetapan indikator-indikator yang berkontribusi signifikan pada tingkat layanan drainase perkotaan dan besaran bobot tiap indikatornya. Selain mengacu pada beberapa
penelitian yang sudah ada, indikator-indikator tersebut akan dikaji melalui survei yang lebih komprehensif
dengan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah dan pemangku kepentingan
(stakeholder). Metode survei yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden
di seluruh Indonesia yang berasal dari berbagai instansi pemerintah yang terkait dengan
drainase perkotaan, masyarakat industri yang memanfaatkan saluran drainase (masyarakat industri,
masyarakat umum), pemerhati drainase perkotaan (organisasi profesi, LSM), dan perguruan tinggi.
Sedangkan metoda yang digunakan untuk menguji kontribusi indikator-indikator tersebut pada
tingkat layanan drainase perkotaan adalah Model Persamaan Struktural (Structural Equation Model/
SEM) dengan bantuan program AMOS. Untuk menguji validitas indikator digunakan analisa
faktor dan untuk uji reliabilitas dipakai α-Cronbach (Cronbach Alpha). Hasil penelitian tahap pertama
ini adalah hasil dari uji validitas dan reliabilitas berdasarkan data dari 30 responden. Dari hasil
uji tersebut, menunjukkan bahwa dari seluruh indikator yang digunakan dalam mengukur dimensi
dari faktor-faktor yang memberikan kontribusi pada layanan drainase perkotaan hampir secara
keseluruhan bersifat valid, kecuali untuk dimensi kehandalahan sarana drainase terdapat satu
indikator yaitu indikator kemantapan dinding saluran yang tidak valid.