Home » , , » Menulis Karya Tulis Ilmiah Untuk Guru Sekolah

Menulis Karya Tulis Ilmiah Untuk Guru Sekolah

Membuat karya ilmiah bagi guru  memang tidak  mudah mengingat guru diberi beban mengajar minimal 24 jam perminggu selain itu tugas yang diemban sebagai pendidik dan pengajar cukup berat ditambah peran guru dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang menumpuk. Namun dilain pihak guru harus membuat dalam memenuhi kewajibannya jika ingin naik golongan dan pangkat khususnya dari IV a ke IV b atau dari pangkat Pembina ke Pembina tingkat 1 keatas. Lebih-lebih dengan keluarnya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Refrmasi Birokrasi  No.  16  Tahun  2009  Tentang  Jabatan  Fungsional  Guru  dan Angka Kreditnya yang dikeluarkan tanggal 10 Nopember 2009 yang menyatakan antara lain guru mulai golongan III a yang mau naik III b harus mengumpulkan 3 poin dari pengembangan diri dan dari III b ke III c harus mengumpulkan nilai 4 untuk pengembangan profesi dari publkasi ilmiah atau karya inovatif.

Lebih   dari   sekedar   pemenuhan  persyaratan   kenaikan  pangkat/jabatan, menulis  karya   ilmiah  dan  berbagai  kegiatan  pengembangan  profesi  lainnya sebaiknya senantiasa dilakukan oleh  para  guru  sebagai anggota  profesi.  Profesi apapun,  kemapanan  dan  kematangannya  sangat  bergantung  pada  ’kiprah’ anggotanya. Contoh, tinggi rendahnya pengakuan dan penghargaan masyarakat terhadap profesi guru, sangat tergantung dari profesionalitas guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu mendidik, mengajar, dan dari sisi hasil yaitu berbagai jenis  karya  tulis  ilmiah  guru  seperti  buku  pelajaran,  modul,  artikel,  laporan penelitian, media pendidikan, diktat dan lain-lain yang  sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Berbagai karya guru tersebut akan menguatkan eksistensi profesi guru. Dengan demikian, kegiatan pengembangan profesi, dalam hal ini menulis karya tulis ilmiah hendaknya dipandang sebagai bagian integral tugas, kewajiban, dan tangung jawab setiap guru.

Batasan, Karakteristik, dan Ragam Karya Tulis

Karya tulis ilmiah sering disebut juga karangan ilmiah, karya ilmiah dan tulisan ilmiah. Penyebutan yang berbeda-beda menunjukkan pada satu karya yang sama yaitu tulisan ilmiah, yang berbeda dengan tulisan ilmiah. Brotowidjono (1985:8-9) mengatakan bahwa ”karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis  menurut metodologi penulisan yang baik dan benar”. Wahyu (2001:61) mengatakan bahwa” suatu karangan dapat dikatakan ilmiah jika ia mengungkapkan suatu permasalahan dengan ilmiah”. Maryadi dalam Harun, dkk(2001:14) mendefinikan karya ilmiah yaitu ”suatu karya yang memuat dan mengkaji permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan”. Berdasarkan ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan atau karangan yang menyajikan dan membahas suatu topok keilmuan tertentu secara ilmiah.

Karya tulis ilmiah mempunyai karakteristik tertentu yang membedakan dengan karya tulis lainnya atau non ilmiah. Karakteristik ini perlu diketahui untuk membekali kemampuan menilai suatu karya tulis, apakah termasuk karya tulis atau bukan, dan memberikan dasar dalam menyusun karya tulis ilmiah atau bukan, dan memberikan dasar dalam menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan benar. Tatang (2006: 1) menyebutkan sifat-sifat khas karya tulis ilmiah yang membedakannya dari karya tulis non ilmiah yaitu
  1. karangan atau tulisan
  2. dalam bidang ilmu tertentu
  3. berlandaskan fakta-fakta obyektif dan atau hasil penalaran logis
  4. berupa hasil penelitian, kajian literatur, dan atau pemikiran.
  5. yang disusun secara sistematis
  6. dalam ragam karangan ilimiah atau ilmiah populer
  7. disajikan dengan bahasa yang baik dan benar
Dengan demikian, segala macam tulisan atau karangan dalam bidang ilmu tertentu, teoritis (murni) ataupun praktis (terapan), yang disusun secara sistematis berdasarkan fakta-fakta obyektif dan atau hasil penalaran logis, dapat dikategorikan sebagai karya tulis ilmiah. Sedangkan  karakteristik  karya  tulis  ilmiah  menurut Soeparno(1997:51) adalah sebagai berikut:
  1. Masalah diungkapkan dan dipecahkan secara secara ilmiah
  2. Mengungkapkan pendapat berdasarkan fakta agar tidak terjerumus kedalam subyektifitas
  3. Bersifat tepat, lengkap, dan benar. Itu sebabnya sebelum menulis, kita mesti meneliti tepat-tidaknya masalah yang akan dikemukakan, baik dari segi permasalahannya maupun bidang ilmiahnya.
  4. Bagian-bagian tulisan dikembangkan secara runtut, sistematis, dan logis agar tulisan yang dihasilkan membentuk kesatuan (kohesif) dan kepaduan (koheren).
  5. Bersifat tidak memihak (obyektif). Aspek pribadi atau emosional sebaiknya ditinggalkan, karena  akan membuat  tulisan kita  diwarnai prasangka atau kepentingan pribadi sehingga kadar keilmiahannya menjadi pudar. Suyanto(2003:4)  mengemukakan  karakteristik  karya  tulis  ilmiah  dengan menyebutkan karakteristik karya tulis non ilmiah, yaitu:
  • ringkasan suatu buku atau artikel
  • gabungan ide-ide orang lain tanpa elaborasi yang bersifat sintesis-analisis c. penulisan pandangan seseorang tanpa disertai analisis penulisnya sendiri
  • hasil meng-copy karya sendiri yang pernah diterbitkan dan atau copy dari karya orang lain
  • Memperhatikan karakteristik karya tulis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah pada dasarnya merupakan penuangan suatu pikiran/gagasan ilmiah dan atau kegiatan ilmiah (penelitian) dalam bentuk tulisan dengan bahasa dan sistematika ilmiah.
Terdapat berbagai jenis karya tulis ilmiah bagi guru seperti makalah, modul, tulisan ilmiah populer, diktat, penelitian, buku pelajaran, buku terjemahan . Namun dalam pelatihan ini terbatas pada makalah, diktat dan laporan penelitian.
« Prev Post Next Post » Beranda

Tokoh Penemu Terpilih

Artikel Menarik !

 
"Indahnya Berbagi Walau Hanya Selembar Kertas Bekas"
hibahkan Skripsi, Tesis, Jurnal, Buku, untuk disalurkan ke yang membutuhkan melalui website kami. dengan cara mengrimkan softcopy ke email: bukukerjakita@gmail.com

COPYRIGHT © 2014. ALL RIGHTS RESERVED
[Valid Atom 1.0]