Bukukerja.com - Ada seorang mandor bangunan yang meminta kepada atasannya untuk pensiun setelah 20 Tahun bekerja. Tabungannya sudah banyak. Ketika permohonan sudah berhenti diajukan, si bos keberatan.
"Proyek kita masih banyak, nanti bagaimana dong, saya susah cari orang yang kayak kamu. Kerjaanmu bagus", alasan si boss. Si Mandor ngotot. Lama-lama akhirnya si Boss menyerah. "Oke, Kalau itu keinginanmu, saya kabulkan dengan satu syarat. Tolong buatkan saya satu rumah lagi".
"Ya bos, saya sudah ngebet ingin pensiun" kata si Mandor.
"Alaaaah, Satuuu lagi saja... cuma satu kok," Jawab si bos.
Akhirnya si Mandor tadi mengiyakan dengan ogah-ogahan. Ia kemudian mengerjakan pesanan satu rumah terakhirnya. Karena pikirannya sudah tidak berfokus, ingin segera pensiun dan beristirahat, ia yang biasanya bekerja dengan penuh ketekunan kali ini bekerja buru-buru. Pengecetan cukup sekali, padahal biasanya tiga kali. Latai tidak rata. Kusen kurang lurus. Tidak seperti biasanya, hasil kerjanya kali ini kurang bagus. Tapi ia tidak peduli karena yang ia pikirkan adalah segera pensiun. Toh Habis ini tidak ada tugas lagi. Titik.
Setelah selesai lebih awal dari jadwal normal, Si Mandor menghadap bos di Kantor. "Bos, Pesanannya sudah jadi, silahkan dilihat di lokasi" Si Bos mengambil kunci rumah yang disodorkan oleh si Mandor, Kemudian Ia berkata kepada si Mandor, "Aku senang kamu selesai lebih cepat. Atas pengabdianmu selama 20 tahun, dan demi persahabatan kita, ambil kunci ini. Aku serahkan rumah itu buat bekal pensiunmu...." Gubrakkk! si Mandor menyesal sejadi-jadinya.
Cerita ini memberikan pesan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri. Kalau kita bekerja dengan penuh kualitas, hasilnya akan "penuh" pula kembali kekita.