Buku pedoman ini mengulas rehabilitasi tambang, salah satu tema dalam seri Praktek Kerja
Unggulan dalam Program Pembangunan yang Berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah-masalah utama yang mempengaruhi pengembangan berkelanjutan
dalam industri pertambangan, serta menyediakan informasi dan studi kasus yang
menggambarkan dasar-dasar yang lebih berkelanjutan bagi industri ini. Terdapat sejumlah
buku pedoman bertema lain dalam seri ini, yang bertujuan untuk melengkapi buku pedoman
ini. Pertukaran informasi di antara seluruh anggota dalam industri pertambangan sangatlah
penting untuk mendukung praktek kerja terbaik, dan program ini bertujuan untuk semakin
meningkatkan pertukaran informasi tersebut.
Buku pedoman praktek kerja unggulan ini relevan terhadap seluruh tahapan usia tambang
- eksplorasi, kelayakan tambang, perancangan, konstruksi, operasi dan penutupan - dan
terhadap semua tahapan dalam operasi. Meskipun prinsip-prinsip yang memandu praktek
kerja unggulan ini seringkali bersifat generik, tapi tetap dapat digunakan untuk mendukung
perencanaan program berkelanjutan yang bersifat spesifik pada tambang tertentu.
Target utama dari buku pedoman ini adalah manajemen di tingkat operasional, yaitu tingkat
penting untuk menerapkan pengaturan praktik kerja unggulan di operasi penambangan.. Buku
pedoman ini juga relevan bagi orang-orang yang berminat dalam praktek kerja unggulan di
industri pertambangan, termasuk para pejabat dan petugas bidang lingkungan, konsultan
pertambangan, pemerintah dan pembuat peraturan, lembaga non-pemerintah, masyarakat
di pertambangan, serta pelajar dan mahasiswa. Buku ini ditulis untuk mendorong orangorang
tersebut agar siap memainkan peran penting untuk senantiasa meningkatkan kinerja
pembangunan yang berkelanjutan di dalam industri pertambangan.
Buku pedoman ini menjabarkan prinsip-prinsip dan praktek kerja unggulan dalam rehabilitasi
tambang, dengan penekanan pada perancangan lahan-bentukan (landform) dan revegetasi.
Buku ini juga menunjukkan kepada para pembaca bagaimana cara menggunakan teknologi
dan praktek kerja (baik yang sudah ada sekarang maupun yang sedang berkembang) dengan
lebih efisien. Prinsip-prinsip yang dijabarkan dapat diterapkan ke semua lahan yang terganggu
oleh pertambangan. Setelah urutan operasi dalam tambang seperti konsultasi, perencanaan,
operasi dan penyelesaian, setiap bab akan berfokus pada proses dan masalah-masalah yang
relevan terhadap lokasi tambang, di sepanjang rentang usianya. Diberikan penekanan khusus
kepada pemulihan ekosistem alam, terutama penumbuhan kembali flora asli.
Topik-topik yang dibahas mencakup tujuan rehabilitasi, penanganan lapisan tanah (soil
handling), pengerjaan tanah (earthworks), revegetasi, nutrisi atau unsur-unsur hara tanah,
pengembalian fauna, pemeliharaan, kriteria keberhasilan dan pemantauan.. Para manajer
dengan tanggung jawab rehabilitasi dapat mengadaptasi informasi ini ke situasi masingmasing,
saat merencanakan sebuah strategi rehabilitasi.
Rehabilitasi adalah sebuah proses yang digunakan untuk memperbaiki dampak pertambangan
kepada lingkungan. Tujuan jangka panjang dari rehabilitasi dapat bervariasi, mulai dari sekedar
mengubah sebuah daerah ke kondisi yang aman dan stabil, sampai memulihkan semirip
mungkin ke kondisi sebelum ditambang untuk mendukung keberlanjutan (sustainability) lokasi tersebut di masa depan.
Rancangan lahan-bentukan untuk rehabilitasi memerlukan suatu sudut pandang yang holistik
terhadap operasi penambangan, di mana masing-masing tahap operasi dan setiap komponen
dalam tambang merupakan bagian dari sebuah rencana yang mempertimbangkan seluruh
siklus usia tambang, misalnya operasi perencanaan dan penggunaan final lahan. Rencana ini
harus fleksibel, agar mampu mengakomodasi perubahan dalam metode dan teknologi.
Memaksimalkan perencanaan akan mengurangi gangguan pada lahan dan memastikan bahwa
bahan-bahan seperti batuan sisa/buangan tambang (waste rock) ditempatkan dekat dengan
lokasi akhirnya. Titik beratnya adalah untuk mendapatkan dan menganalisis sebanyak mungkin
informasi mengenai lokasi tambang tersebut. Penelitian semacam mempunyai dua kegunaan:
memberikan data dasar untuk perencanaan tambang, dan informasi penting untuk tahap
rehabilitasi dan penutupan, yaitu saat lahan akan dipulihkan ke tataguna pasca penambangan
(post mining use) yang disepakati.
Faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian pra-penambangan
mencakup persyaratan hukum, iklim, topografi, jenis tanah dan pandangan dari masyarakat.
Pandangan masyarakat jelas merupakan yang terpenting dalam penetapan tataguna akhir
lahan (final land use), karena merekalah calon terbesar pengguna lahan. Pengetahuan dan
keahlian mereka juga tak ternilai dalam memahami aspek-aspek lokasi.Tataguna lahan pasca-tambang di suatu daerah hendaknya ditentukan berdasarkan konsultasi dengan pihak-pihak terkait yang berkepentingan seperti departemen-departemen pemerintah, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, Pemilik Adat dan pribadi. Pemahaman akan lokasi, termasuk karakteristik drainasenya, juga diperlukan saat merancang dan menempatkan komponen-komponen operasi penambangan. Dengan mentransfer informasi ini ke piranti lunak (software) pertambangan, para perencana tambang (mine
planners) akan memiliki modelling komputer yang terperinci mengenai lokasi asli serta pola
saluran airnya, agar dapat mengambil keputusan tentang restorasi atau pengubahan terhadap
rancangan finalnya.
Seperti semua teknologi yang berkaitan dengan komputer, pasti akan terjadi pengembangan
dan program tersebut dapat menjadi ketinggalan zaman dengan cepat. Oleh karena itu,
prinsip-prinsip dalam digitalisasi dan analisis data lebih penting daripada paket piranti lunak
spesifik yang digunakan. Penggunaan akhir untuk lubang (void) final akibat dari operasi
penambangan juga memerlukan pertimbangan dan perencanaan yang baik. Pengisian balik
(backfilling) mungkin tidak ekonomis pada operasi tertentu, tapi pada operasi yang lain
perencanaan yang baik mungkin dapat menghindari terbentuknya lubang apapun. Keamanan
juga hal yang penting, maka juga diperlukan perancangan yang kreatif bersama-sama dengan
pembuatan halangan dan rambu-rambu peringatan.