Banjir yang terjadi pada musim hujan sudah menjadi peristiwa rutin di beberapa kota
di Indonesia. Berbagai sebab menjadi pemicu terjadinya banjir, antara lain kapasitas sistem
jaringan drainase yang menurun, debit aliran air yang meningkat, atau kombinasi dari
kedua-duanya. Kapasitas saluran drainase berdasarkan design criteria sudah
diperhitungkan untuk dapat menampung debit air yang terjadi sehingga kawasan yang
dimaksud tidak mengalami genangan atau banjir. Menurunnya kapasitas sistem disebabkan
antara lain, banyak terjadi endapan, terjadi kerusakan fisik sistem jaringan dan atau adanya
bangunan liar di atas sistem jaringan. Sedangkan penyebab meningkatnya debit antara
lain, curah hujan yang tinggi di luar kebiasaan, perubahan tata guna lahan, kerusakan
lingkungan pada Daerah Aliran Sungai ( DAS ) di suatu kawasan.
Kasus seperti tersebut di atas juga terjadi di Perumahan Josroyo Indah yang terletak di
Kelurahan Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, sehingga perlu dilakukan
penelitian evaluasi kinerja sistem jaringan drainase berdasarkan konsep drainase yang
berkelanjutan berbasis pada partisipasi masyarakat. Baik buruknya, tinggi rendahnya
kinerja sistem jaringan drainase sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam
pengelolaannya, apalagi dengan minimnya atau tidak adanya dana dari pemerintah
Kabupaten Karanganyar untuk pengelolaan sistem jaringan drainase diluar jalan protokol.
Maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Menemukenali tingkat pemahaman masyarakat
akan fungsi sistem drainase yang berkelanjutan serta tingkat kepedulian masyarakat dalam
pengelolaan sistem jaringan drainase. 2) Mengevaluasi kinerja sistem jaringan drainase di
Perumahan Josroyo Indah 3) Merumuskan solusi prioritas rehabilitasi jaringan drainase
dengan menyusun Sistem Pendukung Kebijakan (SPK) yang berbasis partisipasi
masyarakat. Pada penelitian ini metode yang dipakai adalah deskriptif evaluatif. Analisis
data dilakukan dengan metode diskriptif kualitatif dan metode pembobotan. Dalam
merumuskan Sistem Pendukung Kebijakan prioritas rehabilitasi menggunakan metode
Analitical Hierarchy Process (AHP).
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Partisispasi masyarakat Perumahan Josroyo Indah
dalam pengelolaan jaringan drainase adalah baik, hal ini ditunjukkan adanya Seksi
Lingkungan dan Pembangunan dalam kepengurusan tingkat RT / RW yang membawahi
kegiatan pengelolaan lingkungan dan infrastruktur (sampah, jalan, drainase,
penghijauan). Pembersihan lingkungan termasuk saluran drainase dilakukan 2 kali setiap
bulan dalam kerja bakti, kerusakan diperbaiki bersama dengan biaya ditanggung secara
gotong-royong. Tetapi kesanggupan untuk pembuatan Sumur Resapan Air Hujan (SRAH)
rendah. 2) Kinerja sistem jaringan drainase di Perumahan Josroyo Indah adalah baik,
kondisi komponen menunjukkan angka 87,35 %. Meskipun demikian tetap harus dilakukan
rehabilitasi pada saluran yang rusak dan tersumbat sedimentasi. 3) Alternatif tindakan
struktural sebagai implementasi konsep drainase yang berkelanjutan dengan pembuatan
Sumur Resapan Air Hujan tidak memenuhi syarat teknis. 4) Rumusan SPK menunjukkan
prioritas utama dalam rehabilitasi sistem jaringan drainase dilakukan di Sub Sistem 04.
Berdasarkan kesimpulan di atas disampaikan saran sebagai berikut : 1) Diperlukan
penelitian lebih lanjut untuk menentukan alternatif tindakan struktural konsep drainase
yang berkelanjutan selain pembuatan SRAH dan pengaruh banjir Sungai Bulu terhadap
kinerja sistem jaringan drainase. 2) Rumusan SPK prioritas rehablitasi jaringan drainase
dapat dijadikan rujukan untuk pengajuan dana stimulan kepada Pemerintah Kabupaten
Karanganyar secara bertahap pada setiap tahun anggaran.