Penyediaan air bersih bagi pemenuhan kebutuhan rumah tangga/domestik merupakan usaha
yang secara langsung dapat mempengaruhi kualitas kehidupan kota secara keseluruhan. Penyediaan air
bersih secara individual merupakan pilihan yang diminati oleh masyarakat di kawasan Kaplingan Kota
Blora untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. PDAM dengan keterbatasan yang ada, sebenarnya
bersedia untuk menyediakan air bersih di kawasan Kaplingan Kota Blora, namun masyarakat
Kaplingan lebih memilih penyediaan air bersih secara individual. Dengan demikian perlu diketahui
aspek-aspek yang mempengaruhi penyediaan air bersih secara individual di kawasan Kaplingan Kota
Blora.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji aspek-aspek yang mempengaruhi penyediaan
air bersih secara individual di kawasan Kaplingan Kota Blora. Sasaran dalam studi ini meliputi
identifikasi dan analisis karakteristik penghuni kaplingan, identifikasi dan analisis persepsi penghuni
Kaplingan terhadap penyediaan air bersih secara individual, identifikasi dan analisis persepsi
penghuni Kaplingan terhadap penyediaan air bersih oleh PDAM, kajian aspek-aspek yang
mempengaruhi terhadap penyediaan air bersih secara individual dan kontinuitas penyediaan air bersih
secara individual.
Analisis yang dilakukan dalam studi ini adalah analisis karakteristik penghuni kaplingan
menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan tabel distribusi frekuensi. Analisis yang
kedua adalah analisis persepsi penghuni terhadap penyediaan air bersih secara individual dan
penyediaan air bersih oleh PDAM menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan tabel
distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Analisis yang ketiga adalah analisis aspek-aspek yang
mempengaruhi penyediaan air bersih secara individual dan kontinuitas penyediaan air bersih individual
menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan tabel distribusi frekuensi.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa ternyata penghuni kaplingan mampu untuk
mengkonsumsi air bersih, tetapi pemilihan individual ternyata disebabkan secara teknis operasional
PDAM belum dapat menyediakan air bersih yang layak secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas;
secara kelembagaan PDAM belum bisa memberikan pelayanan yang terbaik; secara pembiayaan
PDAM memiliki masalah finansial.
Persepsi penghuni terhadap penyediaan air bersih individual pada
umumnya lebih baik dibandingkan dengan penyediaan air bersih oleh PDAM. Adapun aspek yang
paling mempengaruhi penyediaan air bersih secara individual adalah aspek teknik operasional. Aspek
yang mempengaruhi kontinuitas penyediaan air bersih individual adalah jumlah pemakaian air bersih,
pola pemakaian air bersih dan ketersediaan air bersih. Sampai saat ini pemenuhan kebutuhan air bersih
secara individual dapat memenuhi kebutuhan penduduk di kaplingan. Untuk menjaga pemanfaatan
penyediaan air bersih secara individual perlu adanya pengendalian agar pemanfaatan air tanah dapat
dikurangi serta agar penyediaan air bersih secara individual tidak diterapkan dengan bebas di kawasan
yang lain.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, maka rekomendasi yang diusulkan adalah perlu
dilakukan pengawasan dan pengendalian dalam pemanfaatan air bawah tanah terutama sumur dangkal
untuk keperluan rumah tangga.
Kemudian peningkatan pelayanan PDAM terutama dalam hal
menjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitas aliran air PDAM serta menambah kapasitas air bersih
terpasang. Perlu dilibatkan partisipasi masyarakat dalam membantu mewujudkan terciptanya
pembangunan sistem penyediaan air bersih publik yang lebih baik dan luas. Perlu alternatif penyediaan
air bersih sistem jaringan maupun sistem lainnya agar sumber daya air tanah tetap terjaga. Dengan
upaya-upaya tersebut diharapkan penyediaan air bersih secara individual dapat terkendali serta
meningkatkan kualitas lingkungan.