Pada masa dinasti Song ada seorang pria yang bernama Chen Kang Su. Dia adalah seorang ahli memanah, dalam 100 langkah dia bisa memanah daun pohon Yang. Keahlian memanahnya tidak ada tandingan. Chen Kang Su juga sangat bangga kepada dirinya sendiri. Suatu ketika Chen Kang Su sedang berlatih memanah di halaman rumahnya, banyak orang yang berkerumun untuk menyaksikannya. Ada seorang tua penjual minyak melewati rumahnya, dan berhenti menyaksikannya. Dia memandangi Chen Kang Su sampai lama.
Keahlian Chen Kang Su memanah memang sudah diakui. Sepuluh kali memanah, 8-9 kali tepat sasaran. Semua orang bertepuk tangan untuknya, hanya orang tua penjual minyak ini saja yang tidak bertepuk tangan. Dia hanya memandang sambil mengganggukkan kepalanya.
Chen Kang Su merasa orang tua tersebut sama sekali tidak mengagumi kepintarannya memanah. Dia sangat marah dan merasa terhina. Lalu dia meletakkan busurnya dan berjalan menghampiri orang tua itu.
“Apakah engkau mengerti tentang teknik memanah? Apakah engkau merasa teknik saya memanah tidak mengagumkan?” katanya kepada penjual minyak.
Orang tua itu dengan tenang menjawab, “Saya rasa tidak ada yang hebat, hanya karena engkau sudah lama berlatih, sehingga tanganmu sudah terampil, hanya begitu saja.”
Chen Kang Su menjadi semakin marah, berkata, “Beraninya engkau meremehkan kemampuan saya!”
Orang tua tersebut dengan tenang menjawab, “Saya memahami teknik ini karena pengalaman saya selama puluhan tahun menuang minyak. Saya akan mendemokan kepada Anda.”
Setelah selesai berkata, orang tua ini meletakkan sebuah labu di tanah, lalu mengeluarkan sebuah uang koin yang berlubang ditengahnya, ditaruh di atas mulut labu tersebut. Dia lalu mengeluarkan sebuah sendok dari drum minyak dan dengan sendok itu dia menuangkan minyak ke atas uang koin. Terlihat minyak menetes dengan panjang masuk kedalam labu,
Setelah selesai dituangkan, dia mengambil uang koin yang berlubang tersebut ternyata tidak ada sedikitpun minyak yang tertumpah di atas lubang uang koin itu. Semua orang bertepuk tangan memujinya.
Orang tua penjual minyak itu dengan tertawa berkata, “Keahlian kecil ini tidak patut dipuji, ini semua karena sudah terbiasa dilakukan maka kelihatannya menjadi terampil.”
Chen Kang Su setelah melihat demontrasi penjual minyak itu sambil tertawa dengan sungkan mengantar penjual minyak melanjutkan perjalanannya.
Cerita ini memberikan pesan bahwa betapa sulit sesuatu hal, tetapi jika setiap hari dan setiap saat dilakukan akan menjadi kebiasaan, lama kelamaan akan menjadi sebuah keahlian.